Faktor keturunan memang berperan besar dalam timbulnya penyakit
diabetes. Namun, seseorang tak otomatis menderita diabetes walau ada
riwayat diabetes dalam keluarganya. Selama gaya hidup sehat dijalankan,
diabetes tipe 2 bisa dicegah.
Diabetes dicirikan dengan kadar
gula darah yang tinggi, yang secara perlahan-lahan akan menyebabkan
kerusakan permanen pada sel-sel di seluruh tubuh. Pada orang yang sehat,
sel akan menggunakan glukosa untuk energi. Namun, pada penderita
diabetes, hal ini tak bisa dilakukan akibat gangguan fungsi insulin.
Karena
tubuh tidak bisa mendapatkan energi yang cukup dari gula, tubuh akan
mengolah zat-zat lain di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi, yakni
lemak dan protein.
Kabar baiknya, meski seseorang secara genetik
lebih rentan menderita diabetes, penyakit ini bisa dihindari jika
dilakukan perubahan gaya hidup.
Olahraga secara rutin terbukti
menurunkan risiko diabetes. Bahkan, jika kita sudah terdiagnosis
diabetes melitus, olahraga secara teratur akan mengurangi risiko
komplikasi. Hal itu dinyatakan para pakar dalam jurnal American College of Sport Medicine tahun 2010. Disebutkan bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan kontrol gula darah dan mencegah timbulnya penyakit ini.
Lantas,
olahraga apa yang terbaik? Para pakar kebugaran merekomendasikan
kombinasi antara olahraga kardio dan latihan beban. Dalam penelitian
terungkap, pria dan wanita pasien diabetes melitus yang memiliki gaya
hidup kurang aktif kemudian melakukan latihan kardio tiga kali seminggu
dan olahraga angkat beban dua kali seminggu memiliki level gula darah
jangka panjang yang lebih baik.
The American College of Sport Medicine merekomendasikan,
latihan kardio sebaiknya dilakukan minimal 150 menit setiap minggu. Ini
berarti Anda bisa melakukan olahraga jalan cepat, berlari, atau
berenang tiga kali dalam seminggu masing-masing 50 menit, atau cukup 30
menit, dan dilakukan lima kali dalam seminggu. Tambahkan dengan latihan
angkat beban dua kali dalam seminggu.
No comments:
Post a Comment