1. Rutin makan ikan
Ikan adalah sumber
terbaik protein dan lemak sehat. Kebiasaan makan ikan juga direkomendasi
sebagai salah satu cara paling mudah dalam menurunkan risiko kanker
khususnya kanker kolorektal, yang menjadi penyebab utama ketiga kematian
akibat kanker di dunia Barat.
Menurut penelitian para ahli dari
Xijing Hospital of Digestive Diseases, Xian, Cina, konsumsi ikan -
khususnya ikan yang segar - dapat menurunkan risiko kolorektal secara
signifikan. Setelah mengamati sebanyak 41 penelitian mengenai konsumsi
ikan yang dipublikasikan antara tahun 1990 - 2011 dan melacak diagnosa
kanker, para peneliti menyimpulkan bahwa ikan segar secara teratur
mengurangi risiko kanker kolorektal sebesar 12 persen. Efek perlindungan
konsumsi ikan lebih menonjol terhadap kanker rektal yakni hingga 21
persen, ketimbang kanker kolon yang hanya sekitar 4 persen.
Para
ahli menegaskan, suhu pada saat memasak ikan juga dapat memengaruhi
risiko kanker kolorektal. Bahkan beberapa penelitian mengindikasikan,
kebanyakan makan ikan yang dibakar, dipanggang atau digoreng dalam suhu
tinggi justeru dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Stop rokok dengan hipnosis
Berhenti
merokok adalah salah satu cara yang paling jitu dalam mengurangi risiko
terkena kanker secara drastis. Ada banyak program yang dapat membantu
para perokok untuk menghentikan kebiasaan buruk mereka. Sebuah
penelitian di Montreal Kanada menemukan bahwa perokok yang menjalani
hipnoterapi memiliki 4,55 kali lebih besar kemungkinan untuk berhenti
merokok. Sementara mereka yang menjalani akupunktur adalah memiliki 3,53
kali kemungkinan untuk meninggalkan rokok.
3. Rawat kesehatan gigi
Menurut
penelitian para ahli dari Taipei Veterans General Hospital, Taiwan,
kebiasaan membersikan gigi secara teratur dapat membantu menurunkan
risiko penyakit pembuluh darah dan jantung (kardiovaskular). Untuk
penelitian ini, para ilmuwan memeriksa 10.887 relawan yang secara rutin
menjaga kebersihan gigi, dibandingkan dengan 10.989 peserta yang tidak
merawat kebersihan gigi mereka.
Setelah tujuh tahun periode
pemantauan, para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang secara rutin
menyikat gigi secara terartur memiliki risiko lebih rendah mengalami
serangan jantung, stroke dan kejadian kardiovaskular total. Diyakini
para ahli bahwa kesehatan gigi yang buruk akan menambah risiko
terjadinya inflamasi (peradangan) pada tubuh.
4. Turunkan bobot dengan panduan dokter
Para
peneliti dari North Carolina menyarankan setiap orang untuk meminta
bantuan dokter untuk menjalani program penurunan berat badan ketimbang
harus pergi ke sebuah pusat pelangsingan swasta atau klinik perawatan
primer, karena tingkat efektifitasnya tidak jauh berbeda alias sama.
Dalam riset tersebut diketahui, setelah 12 minggu menjalani program
pendampingan penurunan berat badan, rata-rata peserta mengalami
penurunan bobot tubuh sebesar 11 persen.
5. Dosis rendah Aspirin
Sebuah
studi dari Kanada menunjukkan bahwa selain mencegah penyakit jantung,
aspirin dosis rendah juga dapat mengurangi kasus kematian non-vaskular
termasuk kematian akibat penyakit kanker. Kajian terhadap 23 riset oleh
Edward J. Mills, PhD, MSc, dari University of Ottawa, Ontario, Kanada,
mengindikasikan bukti bahwa aspirin dosis rendah dapat memberikan efek
pencegahan terhadap kanker dan menunjukkan efek terapi yang signifikan
setelah pemantauan selama maksimal empat tahun.
No comments:
Post a Comment