Dalam bidang kesehatan tidur, nikotin digolongkan dalam
kelompok zat stimulan. Stimulan merupakan zat yang memberikan efek menyegarkan
seperti halnya kafein dan coklat. Namun ada
juga sebagian efek dari nikotin yang menenangkan sehingga perokok dapat merasa
tenang dan santai saat menghirup asapnya.
Efek stimulan dari nikotin ternyata lebih kuat, ini
dibuktikan dengan penelitian Punjabi dan kawan-kawan pada tahun 2006 yang
meneliti efek nikotin pada pola tidur seseorang. Perokok ternyata membutuhkan
waktu lebih lama untuk tertidur dibanding orang yang tidak merokok. Mereka jadi
sulit tidur.
Pada pecandu akut yang baru mulai kecanduan rokok, selain lebih sulit tidur, mereka juga dapat terbangun oleh keinginan kuat untuk merokok setelah tidur kira-kira 2 jam. Setelah merokok mereka akan sulit untuk tidur kembali karena efek stimulan dari nikotin. Saat tidur, proses ini akan berulang dan ia terbangun lagi untuk merokok.
Salah satu penyebab pecandu rokok sulit menghentikan
kebiasaan merokok adalah gangguan tidur yang dipicu oleh efek 'menagih' yang
dialami. Ini pun menjadi masalah baru ketika seseorang mencoba beberapa macam
plester maupun obat-obatan pengganti nikotin.
No comments:
Post a Comment